Rabu, 09 Mei 2012

Sederhana Saja


Kebiasaan saya sehabis absen online kalau nggak ada acara mendesak adalah menengok facebook, liputan sepakbola semalam atau judul-judul postingan email di outlook. Entah kenapa ya, saya kok nggak minat mbaca tulisan yang berat-berat, saya pilihi dulu yang ringan-ringan dan nggak terlalu panjang untuk saya baca terlebih dahulu. Untuk di facebook memang sudah saya niati untuk bersabar untuk tidak nggrundel terhadap status teman-teman yang kebanyakan berisi keluhan atau iseng.

Terus terang kegiatan tengok-tengok ini sudah menjadi kebutuhan, lha ngapain coba, habis absen kalau nggak tengok-tengok dulu, mosok langsung serius ngolah data potensi alpro, macam betuul aja kata orang Medan. Nah kegiatan tengok-tengok ini sebenarnya sangat bermanfaat bila ketemu dengan tulisan-tulisan yang yang bervitamin yang membikin hidup lebih hidup.

Bisa jadi dari rumah kita berangkat dengan bekal psikologis yang biasa-biasa saja, namun setelah tersenggol dengan tulisan sederhana yang bervitamin, wow kita jadi bersemangat laksana kepala kantor. Celakanya kalau ketemu tulisan yang banyak mengandung MSG atau kolesterol tinggi, semangat kita jadi tercemari yang efeknya sering mengumpat-umpat atau ngrundel tiada henti.

Tidak selamanya sederhana itu remeh temeh, seringkali hal-hal yang sederhana berdampak powerfull. Saya terinspirasi dengan postingan teman saya di facebook yang sederhana namun kaya vitamin.
Mumpung azan subuh belum berkumandang, sholat witir atau tilawah dulu...
Mumpung masih ada waktu, sholat qobliah dulu...
Mumpung masih anget, sruput dulu tehnya..
Mumpung nggak nganter anak sekolah, bike to work..
Mumpung nggak terlalu sibuk, dhuha dulu...
Mumpung sempat nulis, nulis dulu...
Mumpung lagi ingat, transfer shodaqoh dulu...
Mumpung bawa mobil, kita tampung yg perlu nunutan...
Silahkan diteruskan bermumpung rianya.

Saya juga terinspirasi dengan cerita Badroni Yuzirman pendiri TDA, ketika memeriksakan istrinya ke dokter spesialis atas keluhan penyakit yang dideritanya, ternyata biaya dokter yang ratusan ribu itu hanya dikasih obat seharga Rp.1500 yaitu salonpas. Ya itulah kita seringkali menganggap remah hal-hal yang sederhana, yang ternyata powerfull. Atau kebalikannya, kita seringkali menganggap sesuatu itu rumit, njlimet, padahal sederhana saja.

Selasa, 10 April 2012

Curahan Kasih Sayang Allah di Muka Bumi


Sudah sering sekali saya mendengar khutbah tentang Allah yang maha pengasih dan penyayang. Baik itu di khutbah Jumat, Kultum, Tarawih, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dll. Semuanya menginformasikan bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. Tapi kenapa ya, selama ini saya menganggap bahwa semua itu sebenarnya sudah default dalam penciptaan.

Nah sekarang ini saya baru ngeh betapa kehidupan kita ini kalau tidak diliputi oleh curahan kasih sayang Allah maka sudah hancur lebur berantakan. Kita awali dengan cerita atau kisah. Kita ini, atau paling tidak sayalah, lebih mudah menangkap esensi sebuah ilmu bila diberi contoh cerita. Misalnya kita sedang melakukan perjalanan yang sepi, jauh dari kampung penduduk, lalu lintas juga sepi, kemudian ada seekor ayam atau anak kecil melintas, tentu default action kita adalah menghindarkan mobil kita agar tidak menabraknya. Padahal kalau kita menabraknya tidak ada orang yang tahu, tidak ada yang menuntut, mobil kitapun tidak mengalami kerusakan berarti, tetapi kita memilih untuk menghindar.

Itu artinya dalam diri kita telah diliputi rasa kasih sayang yang dicurahkan oleh Allah sang pencipta. Sekarang saya kasih contoh lagi yang lebih aktual dalam kehidupan modern yaitu teknologi internet. Internet dan hacker adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Setiap komputer yang terhubung ke jaringan IP, memiliki peluang untuk diacak-acak oleh hacker. Seorang hacker selalu saja menemukan cara untuk bisa masuk dalam suatu komputer. Prinsipnya mencari lubang yang bisa dimasuki, tetapi kalau nggak ketemu lubang ya terpaksa dilubangi. Saat ini mayoritas pengguna komputer maupun web server memiliki banyak celah untuk dimasuki hacker.

Para admin web sudah merasa aman dengan data password yang dienkripsi dalam suatu database, padahal data tersebut bisa didekripsi. Kemudian sebuah file PDF bisa menjadi pintu kehancuran atas komputer apabila ditumpangi dengan shellcode yang berisi command format harddisk. Seorang Hacker bisa mengirim file PDF ke milis atas nama anggota milis yang terpercaya, dengan judul file yang terpercaya juga. Maka ketika file PDF yang ditumpangi shellcode merusak tadi dibuka, maka wassalamlah komputer dia.

Namun atas curahan kasih sayang Allah teknologi internet yang memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hingga kini masih tetap eksis, padahal peluang kehancuran selalu menyertainya setiap saat. Bagaimanapun juga, hacker adalah manusia, sebuah ciptaan yang telah terbundling dengan sifat kasih sayang dari Allah sang pencipta.

Saya jadi teringat dengan sebuah kalimat bahasa jawa yang dijadikan tagline dari majalah Joyoboyo, yaitu: Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti.